Halaman

Jumat, 16 Oktober 2009

Lagi Lagi Kenangan

Kaget. Itu yang pertama aku rasakan ketika untuk pertama kalinya setelah kehilangan kontak hampir tiga tahun lebih mendengar suaramu kembali. Tawamu, nafasmu, pelafalan huruf R yang terdengar lucu, semuanya membuka lembar demi lembar memori yang sesungguhnya sudah kusimpan rapih dalam salah satu kotak kenangan di dalam hatiku.

Mendengar suaramu kembali meskipun di telpon memaksaku untuk kemudian membongkar semua ingatan masa laluku denganmu. Masa dimana dulu pernah kita jalani titian penuh pelangi. Mejikuhibiniu. Indah. Aku masih ingat semuanya, kenangan tentangmu memang kusimpan rapih disana, di kuadran khusus dalam siklus perjalanan hidupku. Ibarat pasir pantai, koyak oleh ombak tapi setelah itu rapi kembali.

Masih bisa kurasakan hangatnya jabat tanganmu ketika kita berkenalan untuk pertama kalinya. Di Jepang. Ya, di negeri matahari terbit itu aku mengenalmu. Saat itu kita masih sama-sama bego, sama-sama bingung. Berjalan di selasar salah satu kampus, mencari kantor administrasi yang mengurus beasiswa kita. Kita sama-sama dapat beasiswa untuk short course di universitas tersebut. Perbedaan foundation yang memberi beasiswa yang membuat kita tidak pernah bertemu sebelumnya di Indo.

Lucu memang kalo mengingat masa itu. Masa-masa penuh perjuangan, penyesuaian dan yang paling indah tentunya masa ketika bunga sakura bermekaran seiring dengan mekarnya rasa saling menyayangi itu. Aku nggak tahu kenapa rasa itu bisa muncul.

Kita seringkali sibuk dengan urusan kita masing-masing, maklum kita memang beda jurusan. Studiku lebih banyak mengharuskan aku untuk berada di laboratorium, sementara waktumu lebih luang. Tapi itu tak menjadikan jalan keluar. Waktu studi yang terbatas membuat kita menjadi lebih egois, menjadi tidak memperhatikan perasaan masing-masing. Rasanya menjadi hambar. Kita tersadar ketika setahun berlalu dan kita sama-sama harus balik. Aku masih ingat jelas janji kita untuk melanjutkan studi di kota yang sama suatu hari nanti, barengan. Janji yang indah.

Semenjak pulang ke Indo, kita jarang berhubungan. SMS dan telpon hanya berbunyi datar, tak mampu memendarkan bara yang tersisa. Kemudian lama tak kudengar kabar darimu, dan tiba-tiba aku mengetahui bahwa kamu sedang mengambil studi doktormu di Jerman. Kamu memang lebih beruntung, beasiswaku tak kunjung datang. Makanya aku memutuskan untuk menjadi peneliti sebelum kesempatan itu datang.

Hari ini, disaat aku sudah lupa tentang kamu, kamu kemudian menghubungiku. Sekedar melepas rindu katamu. Mumpung lagi ada seminar di Indo sebelum kamu balik ke Jerman akhir bulan ini. Kehadiran yang sesungguhnya tak aku harapkan karena aku tahu pada akhirnya hanya akan meninggalkan perih. Meninggalkan kenangan yang terbongkar paksa dari tempatnya. Untung saja rasa itu sudah tidak ada, menguap entah kemana.

Komunikasi kita kali ini memang hanya sebatas suara, raga bernyawa tidak ikut terlibat. My God, akhirnya aku bisa mendengarmu lagi. Kamu masih seperti yang dulu. Tak berubah, hanya banyak getar kedewasaan yang kudengar bertambah disetiap tutur katamu. Aku tahu kamu bukan kamu yang dulu dan aku yakin rasa itu juga sudah tidak ada di dalam hatimu. Rasa yang pernah ada lima tahun yang lalu saat bunga sakura bermekaran.

6 komentar:

Enno mengatakan...

another memory, Y? :)

giling ah dirimu pernah ke jepun, lah aku yg pcrnya bernama kenzo malah belum...

hihi

Apisindica mengatakan...

@enno: iya Mba, another sweet and unforgettable memory.

hahaha, itu juga ke jepunnya waktu udah lulus kuliah mba, padahal pake parfum merek kenzonya dari kecil. wkwkwkwk. jayus!!

Anonim mengatakan...

usahakan jangan sampai kenangan itu hilang, karena sekalinya hilang kamu akan rindu untuk mengingatnya kembali, seperti yang saya rasakan...

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

wadohhh, pengen ke jepaaanggg.. bisa ngga ya? ah entahlah, semoga suatu saat nanti.. :)
masa lalu pasti terulang kembali, dgn caraNYA yang pasti serba misterius.. tapi syukurlah, badai kenangan itu tak meninggalkan perih bro..

Apisindica mengatakan...

@maggos: nggak hilang kok. Gw simpen di salah satu kardus kenangan gw di hati. kalo lagi pengen kan bisa gw bongkar ulang. sekedar liat-liat!

@pohon: bisa, insya allah!!! amiennn...

iyah untung gak meninggalkan perih, alhamdulillah!

Alil mengatakan...

aruku shitano sakura ga ii ne...
tanoshii katta... ^_^