Halaman

Minggu, 08 Februari 2009

Talents Mapping


Menurut ilmu psikologi popular yang terus berkembang, issue yang sekarang sedang hangat adalah mengenai pembagian bakat manusia menjadi 34 kelompok utama. Semua manusia memiliki ke-34 bakat tersebut hanya saja urutannya berbeda-beda, dari yang terkuat sampai yang terlemah.

Bulan desember kemaren, gue ikut tes bakat ini. Bersyukur banget gue ikut tes penerimaan karyawan di salah satu instansi yang dengan intens mengembangkan instrument tes bakat ini. Bahkan katanya instansi ini adalah instansi yang menggagas instrumennya, dan pengujiannya sudah melewati banyak tahap dengan validitas yang sudah diakui di seluruh dunia.

Tesnya 170 butir soal sajah, dan diulang-ulang seperti tes bakat pada umumnya sih. Tapi dari sekian belas tes bakat yang pernah gue ikutin, tes yang ini soal-soalnya baru gue alamin. Dalam artian, belum pernah ada lembaga pengujian bakat dan kepribadian yang pake instrument ini. Gue sih seperti bisaa, pas ngerjainnya ya sesuai dengan apa yang ada di hati gue. Nggak banyak bohong, lagian gue nggak punya alaesan buat bohong dan mengada-ngada, toh nggak ada benar dan salah.

Pas orientasi kerja kemaren, karena Alhamdulillah gue keterima di instansi itu. Hasil tes bakatnya dibagiin. Dibedakan 10 bakat utama dengan urutan 1 sampai 10 kemudian kelompok kedua 11 samapi 34. Pas gue baca hasil tes bakatnya, gue cuman bisa tertawa miris dan berpikir. Gue memang aneh ternyata.

Gue cuman mau bahas, bakat nomer 1 dan 2 serta bakat no 34(paling gak bakat, red). Bakat nomer 1 gue (yang paling kuat) adalah COMMUNICATION. Penjelasan untuk orang dengan bakat ini adalah : 1) Mudah sekali mengungkapkan apa yang dipikirkan dengan kata atau tulisan yang mudah dimengerti orang lain, 2) Dia bisa mengangkat topic yang kering dan membuatnya menarik dengan bumbu-bumbu yang berwarna-warni, 3) Senang menjelaskan, menjabarkan, bercerita, berbicara di depan umum dan menulis. TEMA bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut: pengajar, sales, marketing, humas, juru bicara, juru kampanye, presenter, MC, pengacara, layanan pelanggan, penulis.

Bakat nomer 2 gue adalah CONNECTEDNESS. Ciri-ciri bakat ini adalah : 1) memiliki keyakinan dalam menjelaskan gejala secara ‘bathin”, 2) penuh pertimbangan, penuh perhatian, mudah menerima: inilah kata-kata yang tepat baginya, 3) segala sesuatu terjadi pasti ada sebabnya. Dia yakin akan hal itu, karena dalam hatinya dia tahu bahwa semua ini saling berkaitan. TEMA bakat ini merupakan salah satu bakat yang sering terdapat pada peran berikut : pendengar dan pemberi saran/konselor, leader di dalam membangun team yang berbeda kelompok atau membantu orang lain merasa berguna.

Bakat nomer 34 (yang bukan gue banget) adalah : FOCUS. Cirinya adalah : 1) mengambil arah, mengikutinya, membuat koreksi seperlunya untuk tetap berada di jalur yang benar, 2) Apabila tidak ada tujuan, hidupnya atau pekerjaannya, bisa cepat membosankan. Dan demikianlah setiap tahun, setiap bulan, dan bahkan setiap minggu dia menetapkan tujuan-tujuan, 3) dia selalu tetap mengarahkan setiap orang pada tujuannya.
TEMA bakat ini adalah orang yang bekerja sebagai : project officer, team leader, tugas yang memerlukan focus.

See, kenapa gue ngakak bacanya. Gue kan peneliti sejati (mudah-mudahan) tapi kok bakat gue gak ada yang mengarah ke pekerjaan itu yah? Padahal selama gue menempuh pendidikan buat jadi peneliti itu nggak ada kesulitan sama sekali, tapi kok nggak bakat yah? Aduh kayaknya gue memang bener-bener salah ambil jurusan neh kayak yang temen-temen gue bilang. Kata mereka gue cocoknya kuliah di Fikom bukannya di biotek. Aduh……..

Tapi kan katanya bakat itu tidak selamanya bisa selaras dengan pekerjaan yang kita gelutin. Mungkin gue belum menemukan bakat terpendam gue buat jadi peneliti sejati. Mudah-mudahan dengan berjalnnya waktu bakat itu bisa kentara dan bikin gue lebih bersinar. Tapi miris gak sih kalo baca penjelasan tema bakat gue nomer 34 di bagian akhir. Tugas yang memerlukan focus. Gue memang bener-bener nggak punya focus, atau fokusnya sering teralihkan. Padahalkan sebagai peneliti hal itu gak boleh kejadian.

Au ah gelaph………………..

Tidak ada komentar: