Halaman

Jumat, 15 Januari 2010

Romansa

Tak perlu kamu membawakanku bunga. Masa romansa seperti remaja sudah bukan jamannya kita, meski banyak orang bilang bunga perlambang rasa yang tidak akan pernah luruh ditelan usia.

Tak perlu juga kamu hantarkan sekotak coklat. Coklat meskipun memberikan efek anti stres tapi membuat gendut. Meski begitu, merasakan kehadiranmu seperti menikmati coklat. Membuatku ketagihan.

Aku mengerti kalau kamu orang yang tidak terlalu ekspresif soal perasaan, karenanya tidak perlu memaksakan diri. Dalam sosok ketidakpedulianmu aku justru merasakan sesuatu, perhatian yang mendalam. Dalam wujud dingin yang seringkali kamu pertontonkan, aku justru tenggelam dalam telaga yang memabukkan.

Soal romansa, tak perlu kamu memikirkannya terlalu dalam. Tak perlu kamu menjadi terlalu memaksakan diri hanya untuk melayani kata-kata manis yang senantiasa aku kirimkan. Aku tahu dalam diam kamu tetap mencoba untuk memahamiku, mengerti perangaiku. Itu sudah cukup.

Romansa bukan hanya sebatas kata, bunga ataupun coklat. Banyak hal sepele yang dampaknya jauh lebih hebat dari semua itu. Kamu tahu, ketika kamu selalu mengingatkanku untuk sholat, ketika kita sholat berjamaah, ketika malam jumat kita membaca yasin bersama. Itu adalah romansa yang aku rasakan dari kehadiranmu. Romansa yang tidak hanya melingkarkan aku dan kamu tapi juga Tuhan. Pencipta kita.

Jangan pedulikan gunjingan orang yang kemudian mencerca bahwa ibadah yang kita lakukan adalah sia-sia. Ibadah yang menurut mereka justru mengolok-olok keberadaan Tuhan itu sendiri. Kita yang menjalani, kita yang meyakini. Biarkan Tuhan yang kemudian menghakimi, bukan mereka.

Sekarang, kamu hanya perlu tahu bahwa aku bahagia dengan semua romansa yang tercipta.

14 komentar:

Ligx mengatakan...

ya ampun apis..
tulisanmu romantis!
bikin senyum-senyum sendiri sambil ngebayangin,,*ngayal*

BaS mengatakan...

Nice post.....romantic and sentimentil...

bandit™perantau mengatakan...

heheheh...

Selamat berbahagia menikmati romansanya... nice...

Apisindica mengatakan...

@Ligx: masa sih romantis? perasaan biasa-biasa aja.

hush jangan senyum-senyum sendiri, nanti disangkain gila lho! ;)

@BaS: Thanks Bas!

@Bandit: hehehe, terima kasih yah Bandit!

Syifa Ahira mengatakan...

ha? emang ada orang yang ngatain ibadahnya sia-sia? Astaghfirullah..
emang dia Tuhan apa, seenak2 hati aja ngemeng.. *jadi kesel*

semangat mas apis.. walaupun anjing menggonggong kafilah tetap berlalu..

nice post..

Alil mengatakan...

aduuhhh..
seneng banget bisa yasinan bareng...

ini udah romantic level atas nih, Pis...

mayank mengatakan...

romansa yang bermakna kak...
like this...

Ms. Grey mengatakan...

So Romansa.... (^_^)

Apisindica mengatakan...

@syifa: jangan ikut kebawa kesel neng, hehehe. ya biasalah kadang orang kan melihat hanya dengan kaca matanya dia aja. Jadi ya gitu deh...

semangat kok! Thanks yah...

@Alil: masa sih level tinggi?! Alhamdulillah dapet yang ibadahnya bagus nih. Mudah-mudahan ada jalannya. amien.

@maiank: terima kasiiiih!!

@Grey: heheheh, makasih!

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

waow.. teope begeteee..
romansanya mantabh bro..
bener, nggak akan kalah tu ma yg namanya coklat, bunga atopun kata..

Jo mengatakan...

suit suiiit prikitiww... yang lagi asyik masyuk mengguncangkan cinta.. :). Yang sibuk banget, even untuk sedikit cerita.. eeh ternyata udah tergambar semua disini.. jadi.. happy 4 u :D. xixixixi....

Apisindica mengatakan...

@pohon: (jadi malu)....

@Jo: apanya yang tergambar?! gw kan udah ceritaaaaaa.....hehehehe. makasih ya!

Enno mengatakan...

cieeeh romansa...
ada apa ini? hehehe

;)

Apisindica mengatakan...

@enno: hahaha, sekedar romansa aja. Nggak ada apa-apa kok! ;)