Halaman

Sabtu, 12 Juli 2008

MELUKIS ANGKASA

Aku ingin melukis angkasa. Meletakkan semburat lembayung untuk sesaat, kemudian menggantinya dengan goresan warna pelangi. Melukis angkasa sehingga menciptakan dunia baru, dunia penuh warna ciptaanku sendiri.

Aku ingin melukis angkasa dengan banyak warna bunga. Banyak warna yang dapat menyamarkan siapa aku sebenarnya. Berkamuflase dalam biru, menjelma menjadi jingga dan tenggelam dalam hitam. Hitam bukan warna, tapi disanalah aku nyaman dalam duka. Setitik warna tinta kemudian akan aku taruh di angkasa ciptaanku. Titik yang akan kujadikan tempatku berlari dan sembunyi.

Aku akan melukis angkasa dengan warna surga. Warna-warna yang melelapkanku dalam nyaman. Warna yang membuatku senantiasa nyenyak meski dalam dosa. Mungkin aku akan menciptakan warna baru, warna tempat aku bisa berdosa tetapi tetap beraroma surga.
Aku akan melukis angkasa sambil meniti pelangi. Kutapaki setiap titian warnanya sambil kutabur benih cinta. Aku ingin angkasaku penuh cinta. Cinta yang tidak menyesatkanku. Cinta yang justru akan menuntun semua orang untuk menatap ke arah bahagia. Cinta sederhana tapi mudah dimengerti.

Angkasaku kadang menguning, membiru, memerah untuk kemudian menjelma menjadi penawar hausku akan cinta. Cinta akan penciptaku yang telah mengizinkanku melukis angkasa. Mengizinkanku mencuri sebagian warna bahagia dan nestapa, menggoreskannya di angkasa buatanku, khusus untukku bersembunyi. Bersembunyi dari pekat yang membahana, getir yang menipu dan dari perih yang menggugat air mata.

Entah seperti apa angkasa hasil lukisanku, tapi yang pasti aku tak akan pernah berhenti menabur warna di sana. Kuharap esok akan tumbuh ribuan kuntum bunga beraneka warna di taman yang kucipta di angkasaku. Warna yang kembali akan membenamkan aku dalam bahagia, membuatku untuk kesekian kalinya tersungkur dalam cinta yang tersampaikan.

Aku ingin melukis angkasa. Membuat duniaku tak hanya hitam dan putih. Aku ingin melukis angkasa, menjadikannya penuh warna. Aku ingin melukis angkasa sehingga membebaskanku semua cintaku dari nestapa.

Tidak ada komentar: