Halaman

Sabtu, 12 Juli 2008

FLATERRED

Waktu kemaren gue buka friendster temen gue, gue terhenyak. Tersanjung tepatnya. Di galeri foto me and friendsnya, ada foto gue sama dia berdua. Harusnya biasa aja kan? Banyak juga kok orang yang masang foto mereka sama temen-temennya, lagian temen gue itu juga masang foto dia sama temen-temen yang lain. So what is the speciall things? Mustinya gue biasa-biasa aja kan? Kenapa musti tersanjung segala?

Wait a minutes…Foto itu bikin gue tersanjung bukan dimasalah fotonya, ato gayanya. Judul foto itu yang bikin gue tersanjung [nggak pake season 7 tapi yah! Berasa sinetron jaman dulu]. Temen gue ngasih judul foto itu “ I’m glad to find you”. Oh…..so sweet, manis banget. Right reason for being flaterred kan?

Apa rasanya ketika seseorang ngomong bahwa dia sangat bahagia menemukan kita sebagai sahabatnya? Ya seperti yang gue rasain. Tersanjung, haru, seneng. Pokoknya campur-campur [semua deh ada di sini!]. Menyadari bahwa kehadiran kita berarti buat seseorang, nggak peduli arti kita kecil ataupun besar akan menarik kita ke dimensi yang berbeda. Membuka mata kita bahwa tanpa disadari kita memberi makna baru buat kehidupan seseorang. Meaningfull life goals.

Lets talk about my friend whom I talking about. Temen gue itu cewek, gue kenal dia dari tahun 99 [ nggak kerasa yah ceu, udah 9 tahun kita sahabatan]. Kenal di kampus baru, waktu sama-sama bego. Waktu yang ada di pikiran kita cuman thanks God kita keterima di perguruan tinggi negeri, status kita mahasiswa, and lets rocking the world! Gue ma ceuceu [panggilan temen gue itu] langsung deket aja, gue lupa sebabnya. Tapi kita langsung klik in all aspects. Apalagi urusan gaul dan jalan-jalan.

I know all her secrets and she know all mine. Nggak ada yang kita tutup-tutupin. Kita mencoba saling menerima masing-masing apa adanya. Bahkan gue bikin “pengakuan” pertama gue sama dia. Bener-bener kita tahu detail hidup masing-masing. Sejak dari awal itulah gue ngerasa bahwa dia memang my soulmate. Someone who sent by God to accompany me in facing reality of this true life. I wish she think the same also.

Sampe sekarang kita masih sahabatan, sering jalan, sering curhat, sering berbagi pengalaman, sering saling bete, masih sering marahan juga. Namanya juga dua orang, kan nggak selamanya klop pasti ada sesekali bertolak punggung dalam pemikiran. Tapi kita selalu kembali jadi deket, bahkan semakin deket kalo misalnya after long fight.

Kok kita nggak pacaran aja? Aduh nggak mungkin banget kali gue pacaran sama dia. Udah saling kenal sampe ke dalamen-dalemannya. Bisa-bisa ntar malah ilfil lagi kalo pacaran. Lagian Yuda’s rule number one is: jangan pernah merubah status sahabat dekat menjadi pacar. Kalo udah putus kita kehilangan dua hal sekaligus. Pacar dan temen. Persahabatan kita nggak mungkin balik kayak dulu karena risi. And I don’t want to take that risk. Too dangerous.

Akhirnya, gua cuman bisa bersyukur sama Tuhan karena bisa mengenal dan kemudian bersahabat dengannya. Tetap mencoba mengerti dirinya, menerimanya apa-adanya, dan mendukung semua keputusan yang bakal dan telah diambilnya.

Tapi…..jangan-jangan dia nulis judul foto itu cuman iseng, cuman mau bikin gue GR doank. Aduh beneran nggak yah she glad to find me?

Tidak ada komentar: