Halaman

Sabtu, 31 Desember 2011

Review 2011

Well, mari kita riview apa-apa saja yang sudah saya alami selama tahun 2011 ini. Memang banyak kalau dirunut satu-satu, tapi mari kita lihat dari momen-momen paling dramatis atau paling membahagiakan, atau mungkin paling lebay sekalipun. Ini dari kacamata saya lho yah, jadi jangan berharap yang macam-macam.

Tahun ini saya masih belum boleh sekolah. Ya tahu lah kalau di lembaga riset milik kementrian begini, banyak yang ngantri. Dan yang di posisi paling depan tampak nggak maju-maju sampai rasanya pengen jorokin mereka ke kolam hiu. Wooy, yang ngantri di belakang banyak wooy...Kalau situ nggak bergerak-bergerak gimana yang belakang mau sekolah. Tapi menurut saya sekolah itu rezeki, jadi kalau saya belum diijinkan dan belum lolos beasiswa yang saya lamar diam-diam artinya rezeki saya belum tiba. Dan kata agama juga, Allah akan memberikan sesuatu itu indah pada waktunya. Tahun ini belum indah, jadi ya terima nasib aja. (Baca: paragraf ini intinya membesarkan hati sendiri).

Berhubung sekolah masih belum boleh dan saya tetap harus merasa eksis, saya kasak-kusuk mencari dimana saya bisa mengaktualisasikan diri (tampil, red). Dan Alhamdulillah tahun ini saya dipercaya mengelola 9 proyek penelitian di berbagai daerah yang artinya tahun ini saya banyak perjalanan dinas. Dan berkat proyek-proyek tersebut saya bisa mencicip tempat-tempat yang tidak pernah saya bayangkan bisa menginjakan kaki kesana. Saya berkenalan dengan tanah di pedalaman Mamuju, Sulawesi Barat, dengan persawahan di desa adat Tana Toraja, dengan panas sengatan matahari di pinggiran pantai wilayah Gunung Kidul, dan terakhir dengan banci-banci transgender di kawasan jalur Gaza di Bali. Maaf, yang terakhir tidak termasuk dalam penelitian. Tapi dikunjungi saking penasarannya saat jadi nara sumber di salah satu kampus di Bali. (Baca: paragraf ini intinya uang saya banyak. Seharusnya. Tapi yah tahu juga birokrasi pemerintahan kita seperti apa. Banyak sunat sana-sini).

Banyak kegiatan wara-wiri ditambah sok totally into diet dan hit the gym like crazy bikin tipes saya berulang. Walhasil saya terpaksa harus mengucapkan salam perpisahan kepada aktivitas diet dan jadwal fitness yang padat. Untuk urusan wara-wiri saya tidak melepaskannya karena ini masalah kepercayaan donatur dan lebih ke masalah uang. Kalau saya tidak wara-wiri, saya nggak punya uang, yang artinya saya akan terganggu jadwalnya dalam menyambangi berbagai midnite sale di mall-mall Jakarta. Jadi sepanjang tahun ini saya selalu berdoa semoga diberi kesehatan yang purna. (Baca: paragraf ini intinya “selamat datang kegemukan” Sixpacks di perut saya tinggal garis-garisnya, garis imajiner tentu saja).

Untuk urusan cinta jangan ditanya, tahun ini saya memecahkan rekor. Tidak ada sekalipun patah hati menyambangi pelataran hidup saya. Bukan hebat, tapi karena sepanjang tahun ini saya tidak pacaran. Terdengar menyedihkan kan? Memang *lari ke pojokan* *sesenggukan* Ada sih beberapa prospekan, tapi ternyata sebelum semuanya jelas sudah keburu saya buang ke keranjang sampah karena satu dan lain hal. Eh bahkan tahun ini saya didatangi seseorang yang pendekatan dari awal sudah mengarah ke soal pernikahan. Tapi seperti biasa, semua hanya angin surga. Sebelum terealisasi, saya dibangunkan paksa dan berjalan lagi sendirian. (Baca: paragraf ini intinya I’m unlucky lover).

Galau adalah satu kata yang overused di tahun ini. Dan saya mencandunya sangat, mengawinkannya dengan drama. Jadi kalau soal drama nan galau saya pasti jawaranya, tapi jangan khawatir, itu semua hanya artifisial. Tipuan. Jangan terlalu percaya dengan apa yang saya tulis, saya hanya seorang pencerita, penggagas drama tanpa suara di dalam kepala. Dan sebagai orang yang sangat kekinian, saya juga ingin menjual kegalauan yang lagi trend di tahun ini. Sekedar mengikuti alur jaman. Eh tapi tahun lalu, tahun lalunya lagi saya tetap galau kan yah? Berarti.... (Baca: paragraf ini intinya saya penipu ulung. Yang galau).

Hmm, apalagi yah? Kayaknya udah kepanjangan. Eh satu lagi deh, tahun ini saya belum berhasil move on dari dia yang sekarang tinggal di negara tetangga. Bukan move on dari mencintai dia sih, tapi move on dari perasaan bahwa diantara saya dan dia pernah ada sesuatu. Move on dari masa lalunya yang susah, kalau dari rasa cintanya sih udah dari jaman kapan tau. Tapi mau bagaimana lagi, salah satu cara memaknainya hanya dengan menikmati aja perasaan nggak bisa move on ini aja. Lumayan bisa jadi ide tulisan, bukan? (Baca: paragraf ini intinya saya masih hidup di masa lalu)

Sekarang beneran udahan ah, saya kemudian hanya berharap kalau hidup saya ke depan seperti saat-saat saya menjelang sidang skripsi dan tesis dulu, karena menjelang sidang saya menjadi pribadi yang rajin beribadah dan dekat dengan Tuhannya serta jauh dari perbuatan maksiat. Amin. Sekiyan.

Akhirnya, saya Apisindica mengucapkan: “Selamat tinggal 2011 dan selamat datang tahun yang baru 2012” Semoga semua berjalan dengan baik, damai dan tentram ke depannya dalam semua lini kehidupan. Amin. *ciyum yang baca satu-satu* *celepoooot* *digampar terompet*

7 komentar:

erikmarangga mengatakan...

Saya jug amau meluruhkan galau!
Saya juga mau move on!
Dan saya sedang berjuang untuk scholarship saya!

saya juga ingin masa-masa ketika saya berjibaku dengan skripsi dan kuliah dulu. Rajin nangis tengah malam dalam sujud panjang#benerin peci.

Eh, bukan ikut-ikutan loh ya. tapi memang begitu adanya.xoxoxo

Anonim mengatakan...

Selamat Tahun Baru, Pis!

Semoga tidak ada lagi cerita galau di 2012 nanti. kalau tidak, akan kusematkan Satya Lencana Galau di baju seragammu. Hehehe ...

Semoga ada kisah cinta yang mengharu biru di Tahun 2012 nanti.

Semoga.


Treeeett tettt toeeeetttt ....

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Asop mengatakan...

Mari terus berdoa, semoga di tahun masehi yang baru ini kita semua tetap diberi kesehatan, tetap bisa berkumpul bersama keluarga, semoga segala urusan pekerjaan maupun akademis kita dilancarkan, dan kita berharap semoga di tahun 2012 ini umur kita selalu diberkahi oleh Allah SWT. Aamiin! :)

Apisindica mengatakan...

@erik: igh,,,gak kreatip deeh!!! :)

@mas arik: hepi nu yiiirs!!!

igh kan udah dibilang kalau galaunya juga artifisial. Zona nyaman seorang apisindica.

eh eh kalao kisah cintanya mengharu biru nanti jatohnya galaw lagi dooonk?! giman tuuh :)

@asop: akhiiim, dikomen seleb blogger bandung :)

amiiiiiiiin. Nuhun mas!

Falra mengatakan...

hmmm....
selamat tahun baru, Apisindica...

Apisindica mengatakan...

@Falra: selamat tahun baru falra...