Halaman

Senin, 22 Maret 2010

Reunian

Kami bertemu pertama kali lebih dari 10 tahun yang lalu. Tepatnya tahun 1996. Tidak terasa waktu terus berputar dan kami semua telah bertransformasi dengan jalannya sendiri-sendiri, hingga saat ini. Mungkin kami hanya menjalani apa yang sudah digariskan, hidup dalam hidup yang memang sudah ditasbihkan.

Sekelompok orang-orang ‘gila’ berkumpul menikmati masa SMA. Bercanda seakan waktu berputar di kisaran yang itu-itu saja. Kesenangan dan permainan. Tidak pernah berpikir jauh tentang masa depan, karena kami merasa dulu hidup hanya pada masa itu, bukan masa depan. Hidup yang indah.

Sudah menjadi takdir, ketika ada pertemuan pasti harus ada perpisahan. Perpisahan bukan dalam artian tidak akan bertemu lagi, tetapi kebersamaan yang kemudian menciut artinya. Kebersamaan yang terlucuti karena waktu memang harus berlalu. Kebersamaan yang terhadang oleh jalan yang banyak terpampang. Sejumput pilihan.

Kemudian kita memilih jalan kita masing-masing. Berproses menuju kedewasaan. Belajar menjadi manusia.

Kurang lebih 14 tahun yang lalu. Selama hampir 3 tahun selalu bertemu, kemudian berpisah setelah itu. Menjadi jarang bertemu, menjadi kian asing satu sama lain. Komunikasi yang sedemikian lancar lamat berkurang bahkan menghilang. Sekelompok orang ‘gila’ menjadi individu yang mungkin membentuk kelompok-kelompok ‘gila’ lain di luar irisan yang telah ada.

Kemarin, setelah hampir 14 tahun itu kami bertemu lagi. Dipersatukan dalam sebuah reuni dengan personil yang lengkap. Semua datang. Bertemu di salah satu tempat makan yang pertamanya saya pikir “masih musim yah makan disana?” Tempat hang out favorit kami. Dulu, ketika Mall mungkin hanya ada sekitar hitungan jari. Semua hadir membawa cerita. Semua hadir dengan porsi ‘gila’ yang berbeda.

Dari 10 orang itu, 9 orang datang bersama keluarganya. Entah itu dengan istrinya atau suaminya saja, atau lengkap dengan anak-anaknya. 1 orang datang sendiri. Saya. Siyal…Saya tahu saya akan menjadi bahan olok-olokan karena saya tidak datang dengan pasangan saya. Kalau saya mau, bisa saja saya menyewa atau menyogok teman lain untuk diperkenalkan sebagai ‘pasangan’ semu saya. Tapi untuk apa? Hanya menipu diri.

Ini yang saya hindari dalam kumpul-kumpul sebenarnya. Dipertanyakan mengenai pasangan dan ketebelece-nya. Kemarin saya membela diri dengan berkata bahwa mereka tidak sekolah sebanyak saya, bahwa mereka tidak banyak tenggelam dalam jurnal dan textbook sebanyak saya. Jadi fokus mereka memang keluarga, sementara buat saya sekolah adalah fokus utamanya.

Dulu juga tiap ditanya, jawabannya nanti aja mau sekolah dulu. Sekarang kalau menjawab mau sekolah dulu kok kayaknya aneh yah. Masa mau nunggu kelar s3 dulu. Kelamaan dan mungkin ketuaan meski saya merasa bahwa saya masih muda. Masih banyak hal yang harus diwujudkan, banyak asa yang masih perlu dikejar. Menjadi doktor salah satunya. Mungkin terdengar egois, tapi yah itu dia tadi. Hidup kan sejumput pilihan.

So buat temen-temen ‘gila’ yang kemarin reunian. Jangan khawatirkan saya, tenang saja. Jodoh saya sedang dalam perjalanan kok. Perjalanan dikirim Tuhan!!!

7 komentar:

mayank mengatakan...

ameeeeen...

buat jodohnya kak apis:semoga dimudahkan jalannya menuju kak apis...ya...(kak apis nungguin neeh hehehehe)

aku suka loh baca blog nya...
pasti selalu tak baca..sampee habiiiisss.
yang lama-lama juga walo nggak kasi komen.

aku suka bahasanya apa adanya dan tersusun bagus,(suka baca bukunya apa sih kak?)

*bujet panjang amat yak commentku

Farrel Fortunatus mengatakan...

kapan kawin? kapan punya anak? kapan nambah anak lagi? he he he... (kaya iklan ya?). lama" juga kita bakal kebal sama pertanyaan" kaya gt... he he he... against the flow!

Apisindica mengatakan...

@maiank: amiiiiin. Saya yakin kok jodoh itu akan datang di saat yang tepat, jadi nggak perlu ngoyo. Nanti malah cape hati (Curcol!)

alhamdulillah kalau suka bacanya, lagi belajar nulis aja. Mudah-mudahan bisa mengispirasi di bagian baiknya. Menularkan virus kebaikan. :)

Saya suka baca semua jenis bacaan, dari novel berat sampe cerpen majalah. Apapun lah.

@farrel: nampaknya saya sudah mulai kebal dan tidak peduli. tapi tetep aja yah, "most irritating questions ever"

SerasaSore mengatakan...

;) selamat berjuang...

Apisindica mengatakan...

@jingga merah: pastinya. Setiap saat!!

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

keureeenn pilihan kata2nya bro.. bahasanya mengalir lancar dan enak sangadh dicerna..

jangan berkecil hati dgn kondisi dan pilihan hidup itu ya bro.. insyallah memang itu jalan terbaik yg telah dihamparkan olehNYA bagi seorang apis.. :)

Apisindica mengatakan...

@pohon: makasiiiiiih! Amiiiiiiiin...