Halaman

Senin, 30 November 2009

Hadiah, Kenangan dan Persahabatan

Hal yang pertama saya lakukan ketika saya sampai rumah di Bandung adalah masuk kamar. Hadiah sebagai oleh-oleh dari maminya si mata segaris sedemikian menarik rasa ingin tahu saya. Sebenarnya saya lebih tertarik pada hadiah yang diberikan si mata segaris sebagai kado ulang tahun yang prematur. Ya, prematur karena ulang tahun saya masih sebulan kedepan.

Saya tidak bertanya-tanya lagi kepada mami tentang pertemuannya dengan maminya mata segaris tempo hari. Saya tidak ingin mami malah jadi banyak bertanya tentang ini dan itu. Saya tidak sedang ingin banyak berbohong juga, jadi langkah yang paling bijaksana menurut saya untuk dilakukan adalah dengan tidak mengungkit-ngungkitnya. Membiarkan pertemuan itu berbekas dengan caranya sendiri di hati mami saya maupun maminya si mata segaris.

Hadiah itu terserak di atas tempat tidur yang rapi karena jarang saya tiduri. Saya hanya mengisi kamar itu ketika saya pulang ke Bandung, dan itu menjadi salah satu hal yang selalu saya rindukan. Bau kamar tidur saya.

Saya mengeluarkan hadiah yang terbungkus kertas berwarna biru dan berpita itu dari plastiknya. Sejenak saya bisa merasakan kalau saya tersenyum, hati saya penuh. Saya merasa terlempar pada masa-masa pendekatannya dulu. Dia selalu memberikan hadiah yang dibungkus kertas berwarna biru dan berpita. Selalu. Tidak peduli meskipun hadiahnya sederhana, tapi dia selalu konsisten dengan kertas warna biru dan pitanya. Angan saya dilambung kenangan akan masa lalu kemudian.

Perlahan, kertas biru itu saya robek. Saya koyak dengan rapi sesuai jalurnya. Saya menghargai setiap detail cara pembungkusannya karena saya tahu si mata segaris sangat suka membungkus hadiah. Saya pernah mengatainya aneh karena hobinya itu, dia hanya tersenyum, senyum yang membuat matanya yang kecil semakin hilang ditelan kelopaknya.

Sebuah cardigan hitam dan sebotol parfum terkuak dari dalam kardus berbungkus kertas biru dan berpita itu. Dua benda yang saya suka setengah mati, dan dia masih mengingatnya. Malam itu, ketika hujan membasuh Bandung hingga basah, lagi-lagi saya dipaksa untuk terlempar ke belakang, ke masa lalu ketika kami masih berjanji untuk bersama. Dulu, ketika kami belum memutuskan untuk berjalan tak lagi bergandengan di jalan yang terbentang. Dulu.

Kartu ucapannya saya baca. Lagi-lagi hati saya penuh, dilimpahi kenangan-kenangan ketika cinta itu masih ada di sana. Di hati saya. Rasa cinta yang kemudian menguap dan mengkristal entah menjadi apa. Dalam kartunya dia menulis.

Buat Apis,

HAPPY (EARLY) BIRTHDAY!
WISHING YOU ALL THE VERY BEST HAPPINESS…

Apa kabarmu sahabat? Semoga semuanya berjalan sesuai dengan yang selalu aku harapkan. Maaf kadonya datang lebih cepat soalnya sekalian mumpung mami nengokin aku disini. Lumayan, ngirit ongkos kirim. Hahahaha, cinanya keluar.

Di sana pasti sudah sering hujan ya? Makanya aku kasih kamu cardigan. Aku masih ingat kalau kamu lebih suka pakai cardigan ketimbang jaket. Mudah-mudahan bisa dipakai untuk sedikit mengenyahkan dingin. Jangan lupa buat jaga kesehatan juga, kamu kan gampang kena flu.

Pokoknya, aku berharap di umur kamu yang sekarang ini kamu bisa lebih dewasa dalam menjalani hidup. Lebih bijaksana dalam memutuskan segala sesuatu. Lebih baik juga dari sebelum-sebelumnya. Amien. Cepetan sekolah lagi! Sekolah itu menyenangkan. Bikin kita selalu merasa muda, meskipun buat aku berada dekat kamu selalu bikin aku merasa muda. Ketawa-ketawa terus sih.

Oke deh sahabat, pokoknya aku selalu berdoa yang terbaik untukmu. Eniwei, apa rencanamu akhir tahun ini? Mengunjungi Suramadu kah? Denger-denger kamu mau jadi orang Madura ya? Hahahaha, becanda. Aku masih berharap kok kalau kamu suatu saat jadi orang Singapur. Udah ah, malah ngelantur.

Hugs,
Mata Segaris


Saya berulang-ulang membacanya, dan berulang kali juga saya tersenyum dibuatnya. Saya bisa dengan jelas membayangkan mimik mukanya ketika menulis semua itu.

Sahabat? Ya akhirnya konsep persahabatan yang memang kami usung sekarang. Saya tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian, tapi untuk sekarang bersahabat mungkin jalan yang paling indah untuk dilalui. Persahabatan yang tidak ada lagi benci, persahabatan yang tidak ada lagi mengorek-ngorek kesalahan di masa lalu. Persahabatan yang akan berjalan ke depan, bukannya tertambat di belakang.

Mata segaris, Terima kasih!

16 komentar:

menjadimanusia mengatakan...

hihihihi... situ sekarang bersahabat lho... yakin? :p

Ligx mengatakan...

wew.. ada yang lgi bersahabat..

Alil mengatakan...

so sweeetttttt....

kenapa diputusin sih Pis...?
kayaknya dia baik banget, special pula...

ayo pis.. sekolah...

-Gek- mengatakan...

Yah, keduluan bilang so sweet..
beruntunglah dapat paket early bday dari kawan.
susah lo, dapat sahabat begitu, apalagi yg matanya segaris.. :)

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

wah, terharu neh bacanya bro, sungguh.. hope the best for you & her aja lah, baik dgn jalan kalian masing2 atau entah seperti apa nantinya.. hehe..

Ninneta - MissPlum mengatakan...

Waaaah perhatian sekali.... apa bener hanya sahabat... hehehehee

salam kenal ya,

ninneta

Apisindica mengatakan...

@days: yakin kok days. hanya bersahabat.... (untuk saat ini)

@Ligx: hahaha, doakan yah!!!

@alil: kenapa diputusin? ceritanya panjaaaang. heheheh

Yuk kita sekolah lagi yuk!

@Gek: kenapa susah? cina biasanya pelit yah?! hihihi. Sorry to say nih Days! ;)

@Pohon:amiiiiin. Semoga kami menemukan jalan yang terbaik ke depannya (masing-masing ataupun bersama, kita nggak pernah tahu)

@ninneta : bener kok bersahabat! mudah-mudahan bisa seperti ini terus tanpa bermusuhan lagi!

Farrel Fortunatus mengatakan...

orang bijak bilang: persahabatan biasanya berakhir dengan cinta, tapi cinta tak pernah berakhir dengan persahabatan... tapi kayanya kamu lain, karena persahabatan kamu penuh cinta, dan cinta kamu penuh dengan persahabatan... peace!

lucky mengatakan...

give me ce
give me el
give me be
give me ka

CLBK!!!!!

huahahahahahaha

udah cepeet nyusul kesana (bidang studi mu ada ga ya disana??) kan lumayan loe bisa ikutan SF Pride Parade *membayangkan apis berbusana adat papua*

gw udah beli kado juga buat loe. perlu dibungkus pake pita biru kah??

huahahahahaha

Apisindica mengatakan...

@farrel: gw suka banget kalimatnya: persahabatan penuh cinta dan cinta penuh dengan persahabatan. Semoga selamanya bisa begitu.

@Lucky: nggak CLBK kok!!!

Nyusul yah? ntar deh kalo scholarship gw ke jerman nggak di approved, mungkin gw nyoba kesana. hahahaha, becanda dink! masa pake baju adat papua sih? gw pake baju kurung tao. hahahaha

Heh, lo udah beli baju topman pesenan gw itu? senangnyaaaaaaaaa....nggak usah dibungkuslah kalo kadonya itu. gpp.

NGAREP!!!!!!!! ;)

Manusia Bodoh mengatakan...

Deeeuuuu... Bersahabat ni yeeee! *auuuuu... -melolong gila-*

Apisindica mengatakan...

@manusia: hahaha, mentang-mentang new moon lagi happening, pake melolong segala! ;)

Ms. Grey mengatakan...

Salam persahabatan aja deh Pis.

rid mengatakan...

co cwiiitt...
beruntungnya Apis,
pengen deh punya sahabat perhatian kayak gini, *sayangnya sahabat2ku sring menderita amnesia dan jangankan kado, tanggal ultahpun sering lupa...*;D

Arema mengatakan...

horries....

Apisindica mengatakan...

@grey: salam persahabatan juga buat grey. hehehehe

@rid: alhamdulillah, masih ada sahabat yang perhatian sama aku. Dan bukan hanya satu. Lucky me!! ;)

Rid ultahnya kapan? sini biar apis inget-inget! hehehe.

@arema: hip-hip horries!!!