Halaman

Selasa, 25 Agustus 2009

Izinkan Aku mencintaimu (meski perih)

Ketika kemarin-kemarin aku bilang, aku siap dengan semua konsekuensi mencintaimu, memendam cinta padamu tepatnya. Ternyata itu hanya mampu aku katakan, dalam kenyataannya aku teramat sangat tidak siap. Konsekuensi mencintai seseorang dalam diam sekaligus seseorang yang sudah menjadi milik orang lain rasanya pahit. Meninggalkan jejak, jejak air mata.

Aku ingat, tanggal 3 ramadhan tepatnya. Ketika angan masih dilambung harapan yang aku kembangkan sendiri. Harapan yang mungkin menurut sebagian orang kosong dan berlebihan. Tiba-tiba aku dipaksa untuk terperosok pada lubang yang aku gali sendiri. Deretan kata-kata yang tercetak di retina mata, kemudian memporakporandakan otak, mengalir ke hati kemudian merobeknya sedikit-demi sedikit. Aku bisa mendengar hatiku robek kemudian koyak. Perih.

Aku tidak siap dengan kenyataan ini, belum siap mungkin. Aku masih menikmati semua keadaan yang tercipta. Menjejal dan menyelusup dalam sunyi demi sekedar mengejawantahkan rasa yang ada. Aku tahu aku salah, aku memanfaatkan keadaan untuk menawarkan sebongkah hati. Hati yang tulus karena aku kemudian tidak peduli dengan status yang seharusnya terbangun. Aku tidak menuntut itu, aku hanya ingin dimengerti meskipun untuk itu aku memberimu langkah bimbang. Ampuni aku karenanya.

Langit serasa runtuh. Menimpa kemudian membuatku pengap. Aku hanya ingin menangis pagi itu, bukan menangisi kebodohanku mencintaimu karena aku tidak menyesal untuk itu. Aku ingin menangis karena aku semakin bimbang. Aku tidak ingin melepasmu, meninggalkanmu pergi sekarang. Aku masih ingin berada di sampingmu, meski untuk itu aku harus mengorbankan perasaanku. karena pasti aku menjadi bukan siapa-siapa. Tapi disisi lain kamu sudah jelas mengambil langkah pasti. Tanpa aku.

Aku bimbang untuk melangkah, padahal di depan ada jalan yang lurus, belok kiri atau kanan bahkan jalan untuk mundur ke belakang. Aku tinggal memilih. Tapi aku masih belum ingin beranjak. Aku masih terpaku, pada cinta yang aku yakini.

Izinkan aku terus mencintaimu, meski perih. Entah sampai kapan.

(Bukan Untukku by Rio febrian)

Tak kusesali cintaku untukmu
Meskipun dirimu tak nyata untukku
Sejak pertama kau mengisi hari-hariku
Aku t'lah meragu mengapa harus dirimu...

Aku takkan bertahan bila tak teryakinkan
Sesungguhnya cintaku memang hanya untukmu
Sungguhku tak menahan bila jalan suratan
Menuliskan dirimu memang bukan untukku...
Selamanya...

Kadang aku lelah menantimu
Pastikan cinta untukku

Aku takkan bertahan bila tak teryakinkan
Sesungguhnya cintaku memang hanya untukmu
Sungguhku tak menahan bila jalan suratan
Menuliskan dirimu memang bukan untukku...
Selamanya...

9 komentar:

M. mengatakan...

aduh pedih

Ms. Grey mengatakan...

Jadi ikutan terkenang sama yg duluuuuuu.... Hiksss....

Ed mengatakan...

wake up, darliing !!!

WAKE UP !!!
loe terbuai,,,,,

Jo mengatakan...

Melow sekali.. gw ga kenal sama Apis yang ini.. yang gw kenal dia orangnya kuat!

Bangun! (ikutan bangunin bareng om Shien hihi)

Apisindica mengatakan...

@M: gw lebih pedih nih yang ngalamin langsung. nggak maksud bikin lu jadi ikutan pedih yah. maapkan...

@grey: duuh, maaf kalo bikin lu ikut terkenang dengan pengalaman lu dulu. jangan nagis ah, cukup gw yang nangis...

@shien maw: mungkin gue terbuai darl, amat sangat malah! tapi gw masih belom pengen bangun.

tampar gue yang keras donk biar bangun!!!

@Jo: jangankan elu Jo, gw aja berasa gak kenal sama gw sekarang. tapi apa daya.... ;)

ayo koordinasi sama shien maw buat bangunin gw. Butuh bangun secepatnya gw rasa....

ijal mengatakan...

lagu yang bikin sedih..

lucky mengatakan...

Gw heran.....kayak apa sih co yang bisa bikin loe kayak gini. Cinta emang buta darling tp loe kan bisa operasi mata (ganti retina kek)

Ato loe lebay karena terpengaruh kesendirian? Bukan loe banget ahhh

dswrikandi mengatakan...

gw suka baca blog lu. kata2 yang lu pake selalu dalam. mengiris perlahan. akhirnya ketika memang itu cerita tentang keperihan, maka sakitlah yang benar2 terasa..

anyway, tetaplah mencinta. walaupun suatu saat lu harus buka mata, untuk tau apakah cinta itu baik dan membahagiakan untuk lu dan dia.

Apisindica mengatakan...

@ijal: lagunya mungkin gak sedih, tapi karena gw sisipin di cerita gw yang mellow, makanya efeknya sedih!

@Lucky: gw juga gak kenal siapa gw sekarang. mungkin bisa jadi karena kesendirian itu. Tapi dari dulu gw selalu bersahabat dengan kesendirian, kenapa sekarang nggak bisa yah? entahlah. Makanya panggil aku BODOH!

@anggela: terima kasih angle sudah meluangkan waktu berkomentar di postingan yang ini. pasti kamu secantik angle