Halaman

Senin, 10 Agustus 2009

Cobaan atau Takdir Tuhan?


Dear kamu,

Kamu, kemarin aku mendengar salah satu lagu dari band baru yang entah apa namanya, dan entah apa judulnya. Kalimatnya ada yang begini : “ Mungkin ini cobaan untuk persahabatan kita, atau semua ini takdir Tuhan

Aku tergelitik kemudian merasa ditampar berulang-ulang. Panas. Panas yang bukan hanya aku rasakan di pipi, tapi lebih di hati. Mungkin kamu tidak tahu karena aku tidak pernah bilang sebelumnya, tidak berani tepatnya. Tapi semakin aku menahan, semakin aku tersiksa dengan perasaan ini. Iya, aku jatuh cinta padamu. Sangat.

Kamu, mungkin kamu bingung tapi sesungguhnya aku jauh bingung. Aku nggak ngerti kenapa perasaan ini terus berkembang. Sebut saja aku bodoh karena kemudian tidak bisa membedakan mana perhatian sebagai seorang teman dan perhatian seorang pacar. Aku salah mengartikan kedekatan kita selama ini. Otakku mungkin mengerti dan menolak, tapi hati ini tidak bisa. Hati ini kemudian jatuh cinta, entah karena apa.

Aku sebetulnya tahu benar bahwa jalanmu tidak mengarah kepadaku, aku tahu ada seseorang disana yang kamu sebut kekasih hati. Seseorang yang padanya kamu labuhkan segala perasaan sayang dan cintamu. Tapi aku memilih tidak peduli, aku memilih untuk membutakan mata demi perasaan yang aku sendiri nggak ngerti. Aku bingung, aku dimabuk cinta sebelah tangan. Tapi aku bisa apa? Semakin aku berlari menghindarimu, bayanganmu semakin kencang mengikuti.

Kamu, ingatkah ketika malam itu kamu menelpon aku dan berbicara panjang lebar mengenai ketakutanmu, keputusasaanmu akan sesuatu hal. Aku sedih, hati ini serasa robek. Sakit. Ingin rasanya lari ke arahmu, memelukmu hanya untuk sekedar menunjukkan bahwa aku ada. Aku selalu ada untukmu, meskipun entah kamu akan menganggapanya sebagai apa. Aku nggak peduli, karena aku memilih buta. Dan perlu kamu tahu, aku menangis melihatmu putus asa, aku merasa tak berguna.

Sekali lagi aku mengingat dan mencoba memahami kalimat di lagu yang kudengar hari ini. Mungkin ini benar cobaan untuk persahabatan kita, dan aku harus berhasil keluar dari cobaan itu. Cobaan yang justru akan memperkokoh persahabatan kita. Cobaan yang ketika aku berhasil melaluinya justru akan membuat aku tidak kehilanganmu selamanya.

Tapi,,,,,,,,,,bagaimana kalau semua ini takdir Tuhan?

8 komentar:

Paulus mengatakan...

setiap orang pasti punya pemahaman masing-masing tentang 'jalan hidup', 'takdir', dll

Tapi aku berpikir bahwa Tuhan memberi manusia akal budi adalah sebagai wujud kebebasan bagi manusia menentukan jalan hidupnya, pilihan2 kehidupan, dsbnya...

dswrikandi mengatakan...

....karena persahabatan dan cinta sangat tipis. bahkan mereka tumpang tindih. kadang terlihat jelas, kadang sangat tertutup.

maka, pilihlah yang terbaik untukmu.. dan konsisten pada jalan itu..

semangat, apis!!! :)

Apisindica mengatakan...

@Pras: wah...senengnya mas pras mampir lagi setelah sekian lama. makasih banyak atas sharingnya. mas gak tahu kan kalau surat itu sebenernya buat Mas Pras. huahahaha, becanda mas!!!

@Angela: wuih, Angela lagi curcol neh. Hihihihi. Makasih sudah mampir dan memberi komen di blog gw!!!!

MIGOMAGI Brand mengatakan...

woww...tulisannya...
isu yang sangat biasa, tapi tertumpah begitu luar biasa di tangan apis...
kami disini jadi terharu...
yapi tips dari migomagi:
"ketika siapapun nanti jadi kekasih hatimu dimana semua perasaan berlabuh padanya, jangan l;upa, tetap jadikan dia sebagai teman juga"

semangat ya apis!

lucky mengatakan...

I'm wondering, who is the lucky guy?

ippaparazzi mengatakan...

wow love life kita sama. hehe
salam kenal :)

M. mengatakan...

been there done that

it's not easy tough my story didnt end well

Apisindica mengatakan...

@migomagi: thanks Migo.. i will...

@Lucky: wanano deh lucky ini!

@ippaparazzi: salam kenal juga!

@M: ternyata banyak yang merasakan hal serupa yah? jadi nggak merasa sendirian lagi...