Halaman

Kamis, 08 Desember 2011

Asimtot

Gedung Kuliah Umum (GKU) lama, Institut Teknologi Bandung, Pertengahan tahun 1999. Untuk kesekian kalinya pada mata kuliah kalkulus 1 aku mendengar dan mengerjakan latihan soal mengenai asimtot. Seperti bahasan-bahasan lain sebetulnya dimana aku tidak pernah mengerti untuk apa sesuatu yang absurd seperti itu dipelajari. Entah apa kepentingannya sampai aku harus bersusah payah mengerjakan soal tentang suatu garis lurus yang didekati oleh kurva lengkung dengan jarak semakin lama semakin kecil mendekati nol di jauh tak terhingga.

Aku tidak pernah mengerti apa itu asimtot. Mengapa ada garis yang mendekati suatu garis lain yang berbentuk kurva tanpa pernah bisa menyentuhnya hingga saling berpotongan? Aku tidak mengerti konsep asimtot sampai aku mengenalmu.

Dari asimtot aku kemudian mengenal konsep pasangan rel kereta api, yang juga tidak aku mengerti. Seperti asimtot, pasangan rel tersebut terus beriringan tanpa pernah bisa saling beririsan. Tidak ada satu titik tujuan yang membuat keduanya untuk saling bertemu atau paling tidak bersentuhan. Asimtot mungkin lebih beruntung karena garis yang satu terus mendekati garis yang lainnya sampai batas tak hingga meski hasil akhirnya juga tetap tidak berpotongan. Tapi rel kereta berbeda, sepanjang jalan dari satu tujuan ke tujuan berikutnya mereka dipisahkan oleh jarak yang sama tanpa bisa bersinggungan.

Dan kita selayaknya mereka. Bisa saling berpandangan tanpa pernah bisa disatukan. Aku dalam jalur yang satu dengan leluasa bisa mengamatimu yang berada di jalur yang lainnya tanpa bisa berbuat apa-apa. Kita saling berdekatan, tapi karena sesuatu yang sudah ditakdirkan kita tidak bisa saling berpegangan. Hanya bisa saling mengutarakan rasa lewat getaran-getaran tak kasat mata yang tercipta ketika serombongan gerbong-gerbong itu melintas di atas kita. Sebuah sarana yang aku manfaatkan betul keberadaanya hanya untuk sekedar melepaskan rasa yang entah bisa dikatagorikan sebagai apa.

Kita memilih berbagi kesakitan yang sama. Membagi sama rata titik berat ketika kereta melindasi kita sehingga tidak ada yang menanggung lebih dari kesengsaraan yang tercipta. Lewat cara-cara yang sederhana seperti itu kita mengumbar cinta. Lewat banyak ketidakpastian kita mempertaruhkan segala hal untuk sekedar terus berpandangan sambil mengucap banyak harapan yang sebutulnya kita tahu benar kalau itu tidak bakal kejadian.

Saat melewati satu pemberhentian, entah itu sebuah stasiun atau sebuah area luas tanpa bangunan yang hanya dijaga oleh seorang pria berseragam, aku berharap ada rekonstruksi yang akan menyatukan kita walau sesaat. Mungkin tidak akan berwujud kenyataan karena jarak sepertinya telah ditasbihkan untuk selalu berada diantara kita, tapi aku tidak lepas berdoa. Aku hanya ingin menyentuhmu dan kemudian berkata kalau aku setia kepadamu. Tidak peduli kalau itu akan merubah sebuah tatanan menjadi kongruen dan membentuk suatu bangun ruang.

Seperti asimtot aku akan berusaha terus untuk mendekat ke arahmu sampai waktu yang tak hingga. Sebuah bukti tentang kesetian yang sering kamu perbincangkan. Selayaknya bagian dari sepasang rel kereta yang akan terus mendampingi pasangannya dari satu satu pemberhentian ke pemberhentian berikutnya, aku akan setia mengumbar rasa yang lagi-lagi entah untuk apa.

Seperti asimtot yang konsepnya tidak pernah aku mengerti, kita juga tidak akan pernah saling memahami.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

waaaah...... :)

BaS

eka lianawati mengatakan...

wow....ternyata matematika juga bisa dibikin romantis dan puitis ya...like this... :D

Apisindica mengatakan...

@BaS: waaaaaaah :) #apasih

@mba eka: cuma itu kemampuan saya mengolah matematika. membuatnya menjadi prosa. Kalau dikerjakan sesuai kaidah ilmiah, pasti nilainya tidak memuaskan seperti biasa #curhat

Anonim mengatakan...

Kalkulis A aja masih pake merendah.. :p

Apisindica mengatakan...

@anonim: eh dulu kita pan sekelas nggak sih? Hahaha, jaman-jaman culun to the max!!

Apisindica mengatakan...

@anonim: eh dulu kita pan sekelas nggak sih? Hahaha, jaman-jaman culun to the max!!