Halaman

Kamis, 08 Maret 2012

Snorkeling

Kalau ada pilihan antara snorkeling dengan diving, maka saya akan memilih snorkeling. Alasan utamanya karena saya tidak bisa diving. Masuk akal kan? Jadi ketika ada wacana bahwa kunjungan ke Bali kemarin akan diisi oleh kegiatan snorkeling di Pulau menjangan, saya sangat antusias menyambutnya.

Saya suka sekali dengan pantai dan laut. Tak heran meskipun saya orang bioteknologi, tapi waktu jaman kuliah saya mengambil mata kuliah minor yang berhubungan dengan laut diantaranya biologi kelautan dan ekologi laut. Alasannya karena di dua mata kuliah tersebut banyak kunjungan ke pantai dan laut. Dosen saya tertawa terbahak-bahak waktu saya menjawab demikian ketika dia mempertanyakan kenapa saya mengambil mata kuliah yang diampunya. Kemudian dia bilang, saya cocok jadi anak pantai. Sialan.

Awalnya saya tidak tahu kalau di Bali ada spot untuk snorkeling, tapi ketika browsing di internet dan menemukan Pulau menjangan, saya dan teman-teman kemudian merencanakan untuk mengunjunginya. Pulau menjangan berada di Bali barat, nun jauh di sana dari pusat hedonisme pulau dewata. Pulau ini bisa dicapai dengan menggunakan perahu boat sekitar 30 menit dari mimpi boutique resort tempat saya menginap. Restoran resort ini langsung menghadap ke laut, yang disebelahnya terdapat hutan bakau dan dermaga. Jadi untuk mencapai dermaga ini kami tidak perlu susah payah keluar kawasan resort, tinggal sarapan di restauran kemudian jalan kaki sekitar 15 langkah dan taraaaaaa, dermaga beserta boatnya sudah ada di hadapan.


Dari meja makan restauran dapat kita lihat dermaga dan vegetasi hutan bakau


Sudut beach pool yang langsung menghadap laut lepas dan hutan bakau

Memang, dermaga yang ada di bagian belakang resort ini tidak langsung menghadap pulau menjangan. Jadi untuk mencapai ke sana kami harus menyusuri pinggiran pulau bali yang ditumbuhi vegetasi bakau yang lebat. Saya dalam hati tidak henti mengucap syukur karena takjub dengan keindahan hutan bakau yang terpampang seluas mata memandang. Apalagi vegetasi bakau mengingatkan saya lagi-lagi pada masa kuliah bersama si dia. (Stop menggalau karena ini bukan saatnya J )

Setelah hampir 30 menit melewati hutan bakau dan lautan, boat kami akhirnya sampai di dermaga Pulau Menjangan. Di sana sudah terdapat beberapa boat yang lebih dahulu bersandar, sepertinya kami keduluan oleh rombongan bule-bule itu. Tapi saya tidak khawatir secara lautnya luas, mau diubek-ubek orang sekampung juga tetap akan menyisakan tempat bagi saya untuk setidaknya mengeksplorasi isi laut yang katanya indah.

Dan betul saja, keindahan yang ditawarkan laut pulau menjangan bukan sekedar katanya. Di perairan yang dangkal tempat boat saya bersandar, hamparan karang indah dan ratusan ikan yang berenang bergerombol sudah terpampang menantang untuk diamati. Saya tidak sabar untuk kemudian memasang peralatan snorkeling dan mencelupkan kepala saya ke dalam laut. Dan indah. Dengan alat snorkeling yang disediakan oleh pihak tour dan syukurnya bagus, saya betah berlama-lama di dalam air. Mengeksplorasi setiap jengkal jarak pandang yang hanya berisi karang indah, ikan cantik dan laut yang biru. Berulang kali saya berteriak dalam hati menyebutkan nama spesies terumbu karang dan ikan-ikan yang sempat saya kenal semasa kuliah dulu. Semuanya memporakporandakan ingatan-ingatan saya tentang mereka yang sudah lama berkarat karena jarang sekali dipakai kecuali jaman ujian waktu itu.


Ikan yang berenang bebas diantara terumbu karang

Si clown fish yang semakin terkenal sejak muncul film finding nemo

Gugusan terumbu karang yang super indah

Linkhia, si Bintang laut biru

Tuhan, terima kasih masih Engkau beri aku kesempatan untuk menikmati indah ciptaan-Mu. Semoga dengan selalu mengagumi dan mentafakuri ciptaan-Mu, aku senantiasa menjadi Hamba-Mu yang bersyukur. Amin.

Ayo kita snorkeling!

Tidak ada komentar: