Halaman

Jumat, 19 Februari 2010

Mendokumentasikan Waktu

Hey kamu…Iya kamu. Apa kabarmu? Sudah lama kita tidak berkomunikasi seperti dulu. Rasanya kangen juga diributkan oleh sesuatu yang seringkali tidak perlu. Selalu melapor sedang dimana, bersama siapa, mau kemana. Padahal kita bukan siapa-siapa. Kita hanya menikmati nyaman yang tercipta, berusaha berdiri di titik aman tanpa berusaha melangkah. Entah kenapa.

Hey kamu…Iya kamu. Aku ingat pernah berjanji kalau aku akan selalu menemanimu bertransformasi menjadi sesuatu, membantumu melewati hari-hari besar yang akan membawamu menjadi seseorang. Jangan pikir aku lupa, aku mengingat semuanya. Setiap detail apa yang pernah kita rencanakan dan apa yang perlu direalisasikan. Rasanya baru kemarin ya? Ternyata kita sudah jauh melangkah.

Maaf kalau sepertinya aku terlihat menjilat ludahku sendiri dengan tidak memompakan semangat yang dulu seringkali kulakukan. Maaf juga kalau selayaknya pecundang aku seperti tidak ingin menepati janji. Aku hanya tidak tahu bagaimana harus memulainya lagi, rasanya rikuh untuk kembali terlibat dalam semua elemen itu. Aku terbelenggu canggung yang sampai kini juga aku tidak tahu kenapa.

Mungkin sebentar lagi waktu itu akan tiba. Waktu yang dulu aku rencanakan ketika datang, aku akan berada disampingmu. Menjadi semacam kekuatan untuk mendobrak semua belenggu. Menitis bagai hembus angin yang akan menentramkan ketika kamu gundah melangkah. Aku ingat pernah berjanji pada diriku sendiri untuk melakukan semuanya, tanpa harus ada imbalan. Aku hanya senang menemanimu, meski tidak jelas sebagai apa atau siapa.

Hey kamu…Iya kamu. Ayo semangat! Jangan jadikan mendung di luaran menggelayuti pikiranmu. Aku yakin kamu akan sanggup melalui semuanya. Bukan hanya itu, aku yakin kamu akan keluar sebagai pemenang. Jangan hiraukan waktu yang katanya terlambat mengantarkanmu menuju tujuan asa, jangan lagi bersembunyi dibalik ketidakberdayaan karena semuanya pasti bisa dilewati. Hari hanya tinggal hitungan jari, jadilah pejuang yang sesungguhnya. Tangguh tak luruh diterjang gemuruh.

Meski mungkin aku terasa jauh, yakinlah kalau aku tetap mengawasimu. Melihat keseluruhan proses pendewasaan yang menempamu. Mendokumentasikan perjalanan yang kerap diwarnai pemberontakanmu tentang semua perasaan bimbang dan ragu. Aku menjadi saksi semua itu meski tak pernah kamu sadari.

Hei kamu…Iyah kamu. Ternyata aku masih menyimpan sedikit rasa itu. Di hatiku.

12 komentar:

Ginko mengatakan...

"Mungkin sebentar lagi waktu itu akan tiba. Waktu yang dulu aku rencanakan ketika datang, aku akan berada disampingmu."

I hate those sentences, why waiting? Just do it! What are you so affraid of?

Ligx mengatakan...

OMG
andaikan semua itu untukku...
hiks

Apisindica mengatakan...

@ginko: hahaha, sabar bro!!! maksudnya karena memang harus menunggu, hasil kan baru terlihat setelah ada proses. Dan kemarin dia masih berproses. #membela diri

tidak ada yang ditakutkan karena menunggu hanya sebuah keharusan!

@Ligx: disini kan cuman dibilang kamu. Bisa buat siapa aja. Bisa juga buat kamu Ligx. hehehe

Ali Masadi mengatakan...

"hey.. kamu.. iya...kamu.. kamu yang kupanggil.. bukan kamu.. tapi kamu.. ada apa dengan kamu.. kamu kan bukan aku.."
€§"$£-$£!£+*/\[&%@¥€¤

Ali Masadi mengatakan...

waktu tak kan berhenti dan terdokumentasi.. tapi ingatan kita yg akan membawa kita ke masa yg kita inginkan..

Alil mengatakan...

alil pernah menjadi seseorang, yang berteriak 'hey kamu..!' dan melakukan semuanya, sesuai dengan yang apis deskripsikan...

cuma alil ga pernah mendokumentasikannya...

ga ada guna...

Apisindica mengatakan...

@ali: itulah gunanya mendokumentasikan secara lengkap semuanya. Tujuannya tidak lain agar kita bisa bertamasya ke masa-masa dulu. membongkar file-file ingatan, sekedar untuk mengenang!

@alil: percaya deh, suatu saat pasti berguna. Setidaknya untuk proses pembelajaran.

apis cuman ingin suatu saat duduk (manis) membuka-buka album hasil dokumentasi itu. tersenyum, mengenang kekonyolan masa lalu!

Fent & Moncicis mengatakan...

senang sekali ya pasti rasanya ada seseorang yg terus menyemangati seperti itu..
:)

Pohonku Sepi Sendiri mengatakan...

sedang menyemangati diri sendiri kah bro?
suka banget ma kata 'tangguh tak luruh diterjang gemuruh'..
semoga semangat takkan pernah hilang dari dekapan, bro.. :)

Apisindica mengatakan...

@Moncicis: rasanya juga senang menyemangati orang seperti ini. seru aja, bikin hidup lebih indah dijalani. :)

@pohon: lebih ke sedang menyemangati orang yang sempat singgah. dulu.

amiiiin, apapun yang terjadi, hidup harus dilakoni dengan semangat berkekuatan penuh!

Paulus mengatakan...

aku mau nyontek entry ini ah!

Apisindica mengatakan...

@pras: with mt pleasure mas! silahkaaan.....