Halaman

Rabu, 22 September 2010

Sahabat Sejati

Dia bisa dibilang sahabat saya yang paling dekat. Seseorang yang menjelma menjadi sosok yang paling mengerti apa maunya saya. Bersamanya saya tumbuh dewasa, dengannya saya bertransformasi dari bukan apa-apa menjadi seperti sekarang ini.

Sesuatu yang paling saya suka dari persahabatan kami adalah dia tidak pernah memaksakan kehendaknya. Dia memang seringkali memberi masukan tapi keputusan akhir tetap ada di tangan saya. Dan dia sangat percaya bahwa apa yang kemudian saya putuskan, apapun itu sudah dipikirkan dengan matang. Akhirnya dia hanya meminta saya bertanggung jawab atas apa yang sudah saya putuskan.

Dia adalah sahabat yang paling sering menemani ketika saya dirundung suatu masalah, bukan sekali dua kali tapi setiap kali. Memberi saya pelukan yang menguatkan, elusan yang mendamaikan bahkan kecupan yang menyejukan. Dengannya saya tidak pernah sungkan untuk bercerita tentang banyak hal walaupun sebetulnya saya juga sadar kalau dia tahu semua rahasia yang saya sembunyikan. Tanpa perlu kata, dia sudah bisa membaca apa yang tidak bisa orang lain raba.

Kadang kami memang bertengkar, bahkan untuk masalah-masalah sepele yang sebetulnya tidak layak untuk menjadi bahan perdebatan. Bagaimanapun kami 2 ego yang bisa saja bersebrangan, tidak selaras dalam memandang sesuatu. Tidak sama dalam menentukan takaran baik dan buruk akan suatu hal, tapi semua itu ternyata memperkaya persahabatan kami, memberinya warna tidak hanya merah atau biru tetapi juga warna yang tidak biasa seperti krusia bahkan toska.

Tidak berlebihan kiranya kalau saya juga menyebutnya sebagai pahlawan. Seseorang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk kepentingan banyak hal. Itu juga yang saya pelajari dari persahabatan kami. Dia mengajarkan bahwa berbagi itu adalah suatu keharusan, dan berbagi tidak selalu harus berupa materi. Ketika yang bisa dibagi hanya sebuah kasih maka bagilah kasih tersebut karena menurut dia hidup itu adalah cinta. Hidup itu adalah kasih. Jadi hal yang paling esensi dari hidup adalah berbagi cinta dan berbagi kasih. Dua hal itu yang akan mendamaikan.

Dia betul-betul pahlawan saya, dan hari ini pahlawan saya merayakan hari jadinya yang ke-51. Usia yang tidak lagi muda, usia yang seharusnya hidup tinggal menunggu dibahagiakan oleh anaknya. Saya.

Mamie, Selamat Ulang Tahun Yah! Semoga Mamie panjang umur, sehat selalu dan tetap dilimpahi rezeki yang melimpah. Amiin. Permohonan maaf saya setiap tahunnya sama, maaf saya belum bisa memberi Mamie menantu dan cucu. Jangan pernah bosan mendengar permintaan maaf yang selalu berulang karena seperti Mamie bilang semua itu ada saatnya. Dan ternyata untuk saya saat itu belum tiba. Mamie jangan khawatir, saya tetap bahagia. Berpasangan atau tidak, cita-cita saya tetap membahagiakan Mamie. Buat saya, bahagia itu adalah ketika melihat Mamie menemukan kebahagiaan. Dan saya yakin bahwa ukuran kebahagiaan itu bukan hanya mendapat menantu dan cucu. Saya akan membahagiakan Mamie dengan cara saya sendiri.

Terima kasih Mam, untuk selalu berada di dekat saya selama ini. Tanpa Mamie saya bukan siapa-siapa. I love you Mam! Always....

5 komentar:

pau mengatakan...

aku pernah dengar seseorang bilang: seorang anak laki2 sulung biasanya dekat sama ibunya.
kebahagiaan, watak, anak tsb juga sangat dipengaruhi ibunya.

Mungkin ibarat warna bulu kitten Persia yang menurun dari induknya. *hehe...maklum sedang seneng kucing :D

Intinya: keberhasilan, kebaikan Apis menunjukkan bagaimana ibunda menjaga Apis selama ini....

salam untuk beliau ya....

Farrel Fortunatus mengatakan...

met ultah mamie apis! tetaplah jd sahabat terbaik buat apis...

Enno mengatakan...

tante, met ulang tahun yaa...panjang umur, sehat dan selalu bahagia.
tante punya anak yg sayang banget sm tante, mudah2an tante juga tau itu...

:)

Apisindica mengatakan...

@mas pau: amiiiin, semoga kebaikan mamie aku nurun ke aku semua. :)

nanti aku salamin deh yah mas...

@farrel: makasih farel :D

@mbak enno: thanks mbak enno..mudah-mudahan mamie tau.

Linda Tan mengatakan...

Nothing but Mam....Met Ultha buat maminya apis, she will be smile if she read your blog.

ga ada hadiah apapun yang dapat menandingin buat seorang ibu selain mempunyai anak yang begitu mengasihi dirinya.