tag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post7559286647956309015..comments2023-11-05T19:33:00.175+07:00Comments on TAMAN AKSARA APISINDICA: to my L friend!Apisindicahttp://www.blogger.com/profile/18227048660343781959noreply@blogger.comBlogger19125tag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-33271375667454249622009-11-16T09:21:01.493+07:002009-11-16T09:21:01.493+07:00@Ligx: hihihihi, Tuh kan lu bisa dapet banyak jawa...@Ligx: hihihihi, Tuh kan lu bisa dapet banyak jawaban ketimbang gw langsung bales di email. semoga bermanfaat yah, gw tahu apapun yang nanti lo putusin lo udah pikirin mateng-mateng dan tidak akan menyesal kemudian!Apisindicahttps://www.blogger.com/profile/18227048660343781959noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-29449253849223620222009-11-16T08:49:48.281+07:002009-11-16T08:49:48.281+07:00thanks all
thanks for the support, opinion and the...thanks all<br />thanks for the support, opinion and the spirit of you <br />here I can not say more than really grateful<br />i touched to read all commentsLigXhttp://www.ligx-home.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-40177841273936794212009-11-16T08:15:04.940+07:002009-11-16T08:15:04.940+07:00@bedjo: silahkan beropini. Ini forum bebas, sebeba...@bedjo: silahkan beropini. Ini forum bebas, sebebas orang-orang untuk menentukan jalan hidupnya masing-masing.<br /><br />Buat saya, menikah tidak mengorbankan kebahagiaan. Saya berkompromi. Berkompromi dengan semua jalan hidup yang terpampang di depan. Mungkin ada sebagian kecil kebahagiaan saya yang saya berangus, tapi saya yakin saya bisa meniti kebahagiaan lain. Kebahagiaan dalam bentuk lain.<br /><br />Mungkin hidup saya membosankan karena mengikuti jalur yang dipilih orang kebanyakan. Tapi mungkin dengan membosankan itu saya bisa berubah menjadi jauh lebih baik.<br /><br />Saya menghargai keputusan yang sudah Bedjo ambil. Saya bangga malah, karena saya sepertinya tidak akan berani mengambil langkah itu. Bedjo boleh panggil saya pengecut, karena saya terlalu banyak kompromi.<br /><br />@Brokoli: kangeeeeeeen Popi!! Yuk makan-makan dan ngobrol kayak dulu! Lu sih keburu merit dan pindah ke daerah antah berantah. hehehehe.Gw setuju sama kalimat akhirnya, mempersiapkan diri menjalani konsekuensi dari pilihan yang telah diambil. Setuju banget!!!Apisindicahttps://www.blogger.com/profile/18227048660343781959noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-54758926982581319702009-11-16T07:04:13.664+07:002009-11-16T07:04:13.664+07:00oooh apis,jawabanmu bijak sekali. Some part, i agr...oooh apis,jawabanmu bijak sekali. Some part, i agree with you. Gak mudah menjadi egois ketika membahagiakan orangtua pun jadi pioritas hidup kita. Inget gak kita pernah ngobrolin soal how this is end? Lu bilang bakal bahagiain bokap nyokap lu, dan itu sama sekali gak salah buat gw,dan ketika L pun akan mengambil keputusan itu, ya gak salah juga. I think in this matter,apa yang lebih penting adalah bukan apa yang dipilih, tapi mempersiapkan diri menerima dan menjalani konsekuensi pilihan itu, karena apapun yang L pilih tentu berkonsekuensiPoppushttps://www.blogger.com/profile/18219689632974847656noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-76041179413029621482009-11-16T06:59:48.027+07:002009-11-16T06:59:48.027+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.Poppushttps://www.blogger.com/profile/18219689632974847656noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-50272731150142642362009-11-16T01:43:20.951+07:002009-11-16T01:43:20.951+07:00Hola halo...
Aku adalah orang pertama yang sangat ...Hola halo...<br />Aku adalah orang pertama yang sangat tidak setuju kalo harus mengorbankan kebahagiaan demi sesuatu yang lain; ortu, adat, standar hidup...<br /><br />Lihatlah keluar sodara2, hidup ini ngga cuma standar (lahir, besar, nikah, punya anak, mati...) Hoho... alangkah membosankannya itu.<br />Banyak skali pilihan yang bisa diambil, gaya hidup dah makin berkembang neh.<br /><br />Klo masih mau dipaksa2 gitu, jah... sama saja kembali ke jaman penjajahan duonk, dimana yang lain dah asik dengan kebahagian pilihan menjalani hidup mereka, eh masih mau2nya kehidupannya ditentukan orang lain.<br /><br />Kejam... kejam...Bedjohttp://gay-bali.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-6397061068620018922009-11-15T12:46:36.580+07:002009-11-15T12:46:36.580+07:00@zulkifli: salam balik!!!
Terima kasih sudah mamp...@zulkifli: salam balik!!!<br /><br />Terima kasih sudah mampir!Apisindicahttps://www.blogger.com/profile/18227048660343781959noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-58355694340713545792009-11-15T08:08:06.848+07:002009-11-15T08:08:06.848+07:00Salam,
"jejak ke mari".Salam,<br /><br />"jejak ke mari".ZULKIFLI BIN MOHAMEDhttps://www.blogger.com/profile/06169212509421748632noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-82489022267875011902009-11-14T21:54:35.240+07:002009-11-14T21:54:35.240+07:00@Ligx: artinya banyak yang peduli sama kamu say!!!...@Ligx: artinya banyak yang peduli sama kamu say!!! semoga sudah mengambil keputusan yang tepat yah?!<br /><br />@Arik: iya, itu juga berlaku buat kaum gay...<br /><br />@days:setuju sama days....jalan buat seseorang sudah digariskan dari sananya!!ceritayuda.blogspot.comhttps://www.blogger.com/profile/08958242111334644589noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-65036917041279053232009-11-14T21:25:32.054+07:002009-11-14T21:25:32.054+07:00terlalu banyak pendapat, mungkin gw lebih baik dia...terlalu banyak pendapat, mungkin gw lebih baik diam saja. Karena setiap orang akan memiliki jalan yang unik. Jadi si L pasti akan memiliki jalannya sendirimenjadimanusiahttps://www.blogger.com/profile/06971178554099778771noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-20912085912013152572009-11-14T09:16:26.725+07:002009-11-14T09:16:26.725+07:00Masalah yang juga dialami para gay. Tuntutan untuk...Masalah yang juga dialami para gay. Tuntutan untuk menikah! Keputusan yang berat memang.arikhttps://www.blogger.com/profile/17353353553668493235noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-25552314742698758552009-11-14T09:05:49.758+07:002009-11-14T09:05:49.758+07:00ternyata oh ternyata semua pada wise bgt dehh. xix...ternyata oh ternyata semua pada wise bgt dehh. xixixi..<br /><br />setubuh sama yg diatas :pLigxhttps://www.blogger.com/profile/12051978398622311540noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-31273722314375921942009-11-14T00:04:50.911+07:002009-11-14T00:04:50.911+07:00@pohon: setujuuu, Gw yakin sama jalan tuhan jadi s...@pohon: setujuuu, Gw yakin sama jalan tuhan jadi segala sesuatunya harus kita kembalikan pada Dia. Tuhan nggak mungkin menzhalimi umatnya kan? Akan ada selalu jalan keluar dari sebuah masalah...Apisindicahttps://www.blogger.com/profile/18227048660343781959noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-86067097674339420762009-11-13T23:38:12.522+07:002009-11-13T23:38:12.522+07:00masih seperti biasa, tulisannya bagus & rapi.....masih seperti biasa, tulisannya bagus & rapi.. hehe..<br />wah, tapi kalo ini mah berat bro topiknya.. berasa kaya makan buah simalakama, peribasa nggak dimakan bpk mati kalo dimakan ibu mati, masak simalakama-nya mo diemut-emut ajah.. hahaha..<br /><br />menurutku seh kalo aku dah mengalami masalah rumit gini, aku coba lepaskan.. aku serahkan kembali pada satu sumber segala hal yg ada di dunia ini.. krn menurutku lagi (sebagai seorang muslim) apapun yg kita cari & dapatkan di dunia ini, seharusnya tidaklah jauh dari ridho Tuhan.. walopun jujur hal ini tdk mudah, sungguh..<br /><br />*pohon jg msh berusahaPohonku Sepi Sendirihttps://www.blogger.com/profile/01887708942163147591noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-37158628494515419292009-11-13T22:00:42.160+07:002009-11-13T22:00:42.160+07:00@alil: sedang belajar dan berusaha menjadi bijaksa...@alil: sedang belajar dan berusaha menjadi bijaksana setiap harinya. malu sama umur...<br /><br />@Jo: silahkan berpendapat dari sudut pandang lo. gak akan gw sanggah, karena kan ini opini terbuka. Terima kasih ya!!Apisindicahttps://www.blogger.com/profile/18227048660343781959noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-82581333682307794962009-11-13T17:00:49.014+07:002009-11-13T17:00:49.014+07:00Oops, lupa nambahin dan ngedit kommen ke 2 gw yang...Oops, lupa nambahin dan ngedit kommen ke 2 gw yang gw hapus xixixi.. Menurut gw ya L, dalam kondisi lo, mungkin lo harus bertanya pada diri sendiri dan berkompromi dengan ortu lo. Anggaplah ortu lo mencoba berkompromi dengan meminta lo untuk menikahi pria. <br /><br />Mungkin begini kira-kira pertanyaannya (gw coba jawab versi gw ya):<br /><br /><br />1. Apakah gw bisa. <br /><br />Kalo gw jawab, bisa-bisa aja! xixi.. dah terbukti lho (lirik2x tetangga sebelah).. Mereka bisa, gw bisa lah.. (agak ragu, soale semalam mantengin iklan porno kagak narik yang bawah.. xixi.. Tapi bisa diakalin lah)<br /><br />2. Apakah nantinya gw bahagia... Nah.. ini sulit gw jawabnya. Mungkin dan ga mungkin nih. Tapi gw rasa tidak.. Soale gw tau gw ga bisa bikin dia bahagia (ga usah gw jabarin kenapa gw tau xixi).. Gw enggak seegois itu...<br /><br />3. Apa yang harus gw bilang ke ortu...<br /><br />Ini dia nih... bagian ayam vs telur haha.<br /><br />a. Kalo gw nikah ama perempuan, ortu bahagia, gw mungkin tidak, pasangan gw mungkin tidak.<br /><br />b. Kalo gw ga nikah ama perempuan, ortu ga bahagia, gw mungkin ga bahagia dan ada seorang wanita diluar sana yang akan terhindar dari rasa ga bahagia...<br /><br />Nah.. which one is to pick? Any other option?Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-18472188938412952492009-11-13T16:53:33.851+07:002009-11-13T16:53:33.851+07:00Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-59642227574943437142009-11-13T16:46:57.981+07:002009-11-13T16:46:57.981+07:00Menurut gw... itu adalah salah satu bentuk pemeras...Menurut gw... itu adalah salah satu bentuk pemerasan mental. Artinya, lo hidup untuk mengorbankan kebahagiaan lo untuk suatu harapan tradisional. (oops.. jangan protes dulu yaa hehe)<br /><br />Masalah ini akan sama dengan masalah ayam dan telur. Mana yang lebih dulu. Gak akan habis-habisnya dibahas. Masalahnya adalah posisi tawar orang tua lebih tinggi dari pada anak. Dari segi manapun lo liat. Dan, umumnya orang tua memanfaatkan posisi itu :).<br /><br />Celakanya, sangat bias antara memikirkan kebahagiaan sang anak dan gengsi pada kerabat/tentangga/masyarakat. Masih banyak masalah perjodohan ga matching yang terjadi. Orang tua juga ga mikirin apa anaknya akan merasa bahagia secara batin, karena ukurannya bukan lagi itu, melainkan kedudukan, dan harta. Contoh: Kakak gw ga boleh nikah sama pria pilihannya karena pria itu hanyalah pemusik. Alasannya, dari musik ga jelas pendapatannya. Bukankah itu terlalu materialistis? Atau ketika bokap gw sakit, dia 'maksa' kakak gw nikah dengan anak sahabatnya, soale dulu udah janji.. Nah lo...<br /><br />Maka, jadilah itu dilema bahkan bagi yang str8 sekalipun. Kalo gitu, bisa gw bilang, siapa yang egois?<br /><br />Kedua belah pihak harus saling mengerti gw rasa. Masing-masing punya kewajiban dan hak. Dibutuhkan kompromi yang mantap antara ortu dan anaknya. Ada hal yang bisa dibuat/dilakukan, dan ada yang tidak..<br /><br />Gw rasa ketegasan sikap adalah salah satunya. Namun tidak dengan membabi buta.<br /><br />Hehe... mungkin pandangan gw ada yang mo nyela.. semua kan terpulang ke masing-masing individu. Gw sendiri udah yakin orang tua dan saudara ga akan pernah berkompromi soal orientasi gw.. Oleh karena itu 'politik' gw hanyalah "DONT ASK DONT TELL"...Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-651824519443623913.post-10416845164079185522009-11-13T16:41:47.151+07:002009-11-13T16:41:47.151+07:00apis wise juga ya...
*alil cannot say anything ab...apis wise juga ya...<br /><br />*alil cannot say anything about that...Alilhttps://www.blogger.com/profile/00747648627798908688noreply@blogger.com